Selamat Datang di Blogger "SASTRALISAN" Semoga Bermanfaat

Minggu, 24 Juni 2012

analisis wacana

Wacana
Kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari Cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para pengrajin memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka  kursi dan meja. Setelah kerangka itu diamplas, lalu dipasang anyaman penganti rotan yang terbuat dari kertas semen. Kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu dianyam. Tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semen. Dengan demikian, terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom. Bahan baku berupa lembaran anyaman kertas ini masih didatangkan dari Eropa.
Analisis:
a.    Jenis wacana
Wacana di atas merupakan jenis wacana prosedural.
Alasannya, salah satu ciri dari wacana prosedural adalah menjelaskan tentang bagaiman cara mengerjakan sesuatu.  Hal ini terlihat dari isi wacana yang menjelaskan proses kegiatan anak-anak desa di Cirebon dalam  membuat kursi yang mewah dengan bahan baku rotan. Proses tersebut dimulai dari pemotongan rotan, penciptaan bentuk rangka, penghalusan kerangka, hingga pemasangan tali kertas  (loom) yang terbuat dari kertas semen yang dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus dengan kertas semen.
b.    Konteks
Untuk menafsirkani konteks situasi teks di atas, maka yang digunakan adalah konteks yang diungkapkan oleh Halliday (1996: 16-17) dengan penjelasan sebagai berikut:
1)    Medan wacananya adalah proses pembuatan kursi mewah dari rotan.
2)    Pelibat wacana adalah anak-anak desa di daerah Cirebon.
3)    Sarana wacana adalah bersifat tulisan. Hal ini ditandai dengan adanya monolog yang berfungsi sebagai pengantar isi wacana yang disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan pada awal paragraf:
Kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari Cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon.
 Selain itu, wacana tersebut juga menjelaskan runtutan kegiatan yang  dilakukan oleh para pelibat (anak-anak desa di daerah Cirebon). Hal ini terlihat dari kutipan berikut:
Dengan alat sederhana, para pengrajin memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka  kursi dan meja. Setelah kerangka itu diamplas, lalu dipasang anyaman penganti rotan yang terbuat dari kertas semen. Kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu dianyam. Tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semen. Dengan demikian, terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom.
Dalam wacana tersebut di atas, selain melukiskan kreatifitas anak-anak Cirebon dalam menciptakan kursi rotan yang mewah, juga tersirat sedikit keprihatian penulis dengan sebagian bahan dasar pembuatan kursi tersebut yang masih diimpor dari luar negeri. Hal ini terlihat dari kutipan wacana berikut:
Bahan baku berupa lembaran anyaman kertas ini masih didatangkan dari Eropa.
Topik:
Kreatifitas anak-anak Ceribon
Tema:
Kursi mewah dari Cirebon
Judul:
Proses pembuatan kursi rotan








TUGAS WACANA BAHASA INDONESIA


ANALISIS WACANA


LA HAMADI
A1D3 09 120


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO



KENDARI
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar